Sebelumnya, maaf, maaf, maafffff yang sebesar-besarnya karena aku udah nggak sempat lagi ngelanjutin Sinopsis Gu Family Book Episode 9 yang dulu aku post. Soalnya ujian semester udah dekat. Dan orang tuaku adalah tipe orang tua yang pusing karena anaknya mau ujian. Karena itu aku lagi sibuk-sibuknya sekarang *plak* mulai deh...* tapi, tenang ajah, aku bakal tetap ngepost sinopsis drama korea "Gu Family Book". Dan kali ini, aku bakal kasih part 1 dari "Gu Family Book" episode 11. Seperti biasa, part 2-nya nyusul yah...
Kang Chi yang sudah mendapatkan ayam yang diinginkannya dan master Gong Dal yang sudah mendapatkan topi Lee Soon Shin setelah taruhan sedang bersantai di balkon. Kemudian master Gong Dal bertanya “Apa yang kamu maksud ingin menjadi manusia?”
Kang Chi yang sudah mendapatkan ayam yang diinginkannya dan master Gong Dal yang sudah mendapatkan topi Lee Soon Shin setelah taruhan sedang bersantai di balkon. Kemudian master Gong Dal bertanya “Apa yang kamu maksud ingin menjadi manusia?”
“Aku ingin
menjadi manusia dan berkumpul bersama keluargaku lagi” jawab Kang Chi tanpa
mengalihkan pandangannya dari ayam yang sedang ia makan.
“Keluarga?
Bagaimana jika mereka tidak menginginkanmu?” Kang Chi terdiam mendengar
pertanyaan master Gong Dal.
“Apa yang
dia maksud? Aku akan melakukan apa dengannya?!?” Tanya Chung Jo menahan marah
ketika kepala gisaeng berdiri mendekatinya
setelah Jo Gwan Wong pergi. Kepala gisaeng hanya diam. Chung Jo yang
betul-betul kehilangan kendali mengambil pecahan mangkuk yang dia jatuhkan
tadi. “kalau begitu, lebih baik aku mati!” kata Chung Jo sambil mendekatkan
pecahan itu ke lehernya.
“Jangan bodoh! Siapa orang di dunia
ini yang akan peduli jika seorang gisaeng sepertimu mati?!” bentak kepala
gisaeng. Perkataannya membuat Chung Jo mulai ragu. “Banyak orang didunia ini
yang kehidupannya lebih menyakitkan daripada kau! Jangan menganggap hanya
kaulah yang paling menderita” kata kepala gisaeng seraya meninggalkan Chung Jo.
Malamnya, Tae Seo berlutut di
hadapan Kang Chi dan memohon kepadanya untuk pergi menyelamatkan Chung Jo. Kang
Chi yang tau Chung Jo mungkin saja menolak untuk pergi bersamanya lagi, hanya
bisa menyuruh Tae Seo berdiri tanpa menjawab permintaan Tae Seo. Tanpa mereka
ketahui, Yeo Wol mendengar pembicaraan mereka.
Keesokan harinya, Kang Chi masih
memikirkan permintaan Tae Seo tadi malam. Begitu pula dengan Yeo Wol. Yeo Wol kemudian tidak sengaja bertemu dengan Kang Chi di taman sedang duduk merenung.
“apakah kau
akan pergi menemuinya?” tanya Yeo Wol sambil duduk di samping Kang Chi.
“mungkin. Tapi aku tau dia pasti
tidak mau pergi bersamaku. Aku penasaran, bagaimana reaksinya ketika melihat
aku yang setengah monster ini. Aku bingung mau mulai cerita dari mana..”
“Jika dia
betul-betul mencintaimu dengan tulus, baik kau berupa manusia ataupun monster,
dia pasti tetap menerimamu. Karena biar bagaimanapun, kau tetaplah Choi Kang
Chi. Ya, begitulah wanita”
“bagaimana
kau bisa tau perasaan seorang wanita?” Tanya Kang Chi mengejek.
“Hei! Biar
bagaimana pun aku juga wanita!”
Kang Chi
terdiam sejenak. “Tapi kau dan Chung Jo dibesarkan di lingkungan yang sangat
berbeda. Tidak sepertimu, mungkin saja dia akan terkejut”
“Dimana-mana,
wanita yang jatuh cinta itu sama” kata Yeo Wol sambil menerawang langit.
“Jatuh
Cinta? Siapa? Kau? Apa kau pernah jatuh cinta?”
“Tentu
saja! Aku pernah....” perkataan Yeo Wol terhenti ketika melihat wajah Kang Chi.
“Tidak. Aku tidak pernah jatuh cinta” ralat Yeo Wol beberapa saat kemudian.
“Tentu
saja.. hahaha” kata Kang Chi menertawai Yeo Wol. “Kalau kau belum merasakan
jantungmu berdetak kencang hanya karena melihat senyumannya, kalau kau belum
pernah merasakan hatimu hancur ketika dia sedih, kalau kau belum merasakan
marah karena dia tersakiti, jangan pernah mengatakan kau tau apa itu cinta.”
Lanjut Kang Chi.
“sok tau!” kata Yeo Wol.
“Tapi,
kalau aku sudah memutuskan aku akan pergi atau tidak, kau akan jadi orang
pertama yang aku beri tahu.” Kata Kang Chi. Mereka pun tertawa bersenda gurau
bersama. Tanpa mereka sadari ayah Yeo Wol mengawasi mereka dari tadi.
Sementara itu, di Choon Hwa Gwan, pelayan yang
dulu melayani Chung Jo datang berkunjung dan memberitahu kalau ibu Chung Jo
sudah meninggal. Chung Jo sangat syok mendengar hal itu. Ketika itu para
gisaeng senior datang ke kamarnya.
“Siapa yang
mengirimmu kesini?” Tanya salah satu
gisaeng.

Berita tentang Chung Jo yang
akan tidur bersama Jo Gwan Wong tersebar ke para pelayan di penginapan.
Kemudian salah satu pelayan menawarkan dirinya untuk pergi menemui Kang Chi dan
memberitahunya tentang berita itu. Tetapi, tanpa para pelayan itu ketahui, Jo
Gwan Wong mendengar semua percakapan mereka.
“Apa yang
harus kita lakukan?” Tanya pengawal Jo Gwan Wong.
“Biarkan
saja. Biarkan mereka sendiri yang membawa Kang Chi ke kematiannya.
Ketika
pelayan itu sampai dan memberi tahu Kang Chi tentang Chung Jo, tanpa fikir
panjang Kang Chi bergegas untuk menjemput Chung Jo. Namun Yeo Wol datang menghadangnya.
“Aku tidak
tau kenapa, tapi mungkin ini adalah jebakan.” Kata Yeo Wol khawatir.
“Apa kau
tidak percaya kepadaku? Bagaimanapun juga, aku selalu ada disamping Kang Chi”
kata pelayan tersebut.
“tidak. Bukan
begitu…”
“biarpun
ini perangkap, aku akan tetap pergi ke sana. Chung Jo sedang menunggu ku. Aku
harus pergi” kata Kang Chi tegas
“Kang Chi!”
Wol Yeo terdiam sejenak.“Kalau begitu, ayo pergi bersama.”
“TIDAK”
kata Gon dan Kang Chi bersamaan.
No comments:
Post a Comment