Friday, February 22, 2019

Review Innisfree Perfect UV Protection Cream Triple Care

              Hi, I’m back!! Setelah beberapa lama mengumpulkan niat buat kembali update, akhirnya aku memutuskan buat nulis review skin care lagi. Awalnya aku bukan seseorang yang terlalu peduli dengan Sun Block atau Sun Screen (bedanya sun block dengan sun screen cari sendiri hehehe). Soalnya produk kecantikan di Indonesia tuh kebanyakan sudah dibarengi dengan spf yang lumayan. Jadi aku selalu merasa gak perlu beli sun screen terpisah.
Nah, singkat cerita aku nemu youtubers korea yang ngejelasin tentang sun screen. Seingat aku di video itu menjelaskan tipe-tipe sun screen seperti apa saja, terus tipe kulit sensitif itu cocoknya sun screen tipe apa. Pokoknya dari video itu aku yang betul-betul buta mengenai sunscreen akhirnya tahu kalau secara umum sun screen itu ada 2 tipe. Pertama Chemical Sunscreen, kedua Physical Sunscreen. Aku belum merasa ahli buat menerangkan apa perbedaan keduanya. Kalian bisa cari googling sendiri atau cari video-video di youtube kalau memang pengen tahu. Yang jelas, setelah research beberapa beauty vlogger dan blogger akhirnya aku memutuskan untuk membeli sunscreen yang bertipe Physical Sunscreen. Menurut ku physical sunscreen lebih cocok digunakan untuk orang yang berkulit sensitif dibandingkan Chemical Sunscreen. Terus aku kembali googling sunscreen apa saja yang termasuk physical sunscreen dan harganya masih affordable (secara physical sunscreen harganya relatif lebih mahal) dan akhirnya aku memutuskan untuk coba Innisfree Perfect UV Protection Cream Triple Care ini.
             Innisfree sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan beberapa sunscreen. Sayangnya aku belum punya keberanian buat nyobain satu-satu produknya *gak punya budget juga sih hehehe*. Yang tipe Perfect UV protection nya ajah kalau aku gak salah sudah ada tiga tipe. Triple care yang bakal aku review hari ini, for oily skin, dan for dry skin. Terus waktu pertama kali aku beli sunsreen nya innisfree kenapa aku milih yang triple care bukannya for oily skin? Jawabannya, aku juga gak tau hahaha *diblokir readers*. Yang jelas, ini sudah botol keduaku. Sesuka itu aku sama sunscreen ini. Tapi mungkin kalau botol kedua ini sudah habis aku bakal nyobain varian for oily skin nya. Sekedar buat pembanding sih. Just wish me luck it’s going to be as good as triple care variant hahaha. Aku takut dong kalau beli varian lain sedangkan yang triple care ini udah clop banget di muka aku. Nah, segitu pengantarnya, sekarang balik ke reviewnya.

     1.       Kemasan dan Harga
          Untuk kemasannya, biasa aja menurut ku. Tidak jelek, tapi bukan juga yang unik. Tapi aku bukan tipe orang yang beli sesuatu karena package nya sih. So, mau kemasannya unik ataupun jelek bakal tetap aku beli kalau menurut ku isinya emang worth it. Tapi satu yang kau suka dari kemasan innisfree ini, tutupnya gak gampang terbuka sendiri jadi lebih travel friendly. Kayaknya itu merupakan keharusan buat kemasan sunscreen. Secara, sunscreen merupakan skin care yang sering dibawakan. Jadi lebih tahan banting kemasannya, lebih bagus.

         Berikutnya untuk harga, menurut ku relatif murah. Aku bilang relatif karena seperti yang aku bilang, physical sunscreen itu emang harganya lebih mahal dari chemical sunscreen. Sedangkan si innisfree ini harganya masih termasuk mahal jika dibandingkan dengan sunsreen lokal yang ada di pasaran, tapi termasuk murah jika dibandingkan dengan harga physical sunscreen lain. Aku sudah beli dua kali, dan harganya berkisar antara Rp 140.000 – Rp 210.000. Buat yang heran kenapa rentangnya jauh sekali, karena aku belinya online. Harga di official shop nya innisfree di shopee harganya 210.000 dan itu yang paling mahal. Selain itu, di toko lainnya semua dibawah 210.000 sampai 140.000. Buat keasliannya? Aku juga gak tau sih hehehe. Yah coba percaya ajalah sama sellernya.

      2.       Ingredients
           Karena aku lagi malas menerangkan satu-satu mengenai ingredientsnya, jadi kalian cek sendiri deh gambar di bawah ini.

      3.       Pemakaian di wajah
           Pertama, teksturnya seperti krim pada umumnya. Gak terlalu cair tapi gak terlalu padat(?). Tapi yang aku gak suka, sunscreen ini sungguh susah diblendnya. Untuk amannya, ngebland nya pake spons jangan langsung pake tangan. Soalnya sunscreen ini gampang banget ngeset nya. Sebenarnya itu gak masalah kalau saja sunscreen ini gak menyisakan whitecast di muka. Tau kan whitecast? Muka kita yang mendadak putih (literally putih, bukan cerah) setelah pemakaian krim. Nah, kekurangan terbesar dari sunscreen ini yaitu meninggalkan whitecast.  Gak parah sih sebenarnya. Tapi kalau kita gak ngebland dengan benar, dibagian tertentu akan kentara banget ada bekas putih-putihnya gitu. Untuk hasil pemakaiannya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
     
Sebelum sunscreen diblend
Setelah diblend
           Selanjutnya, reaksi di kulit aku. Setelah memakai sunscreennya innisfree, so far kulit aku baik-baik ajah. Tidak menimbulkan iritasi atau jerawat. Itu alasan terbesar ku untuk mempertahankan buat pakai produk ini sih. Tapi ingat! Selalu double cleansing setelah menggunakan sunscreen, terutama yang jenisnya physical sunscreen. Karena cara kerja physical sunscreen semacam membuat barrier untuk memantulkan sinar uv, maka kebanyakan dari tipe sunscreen ini diformulasikan untuk tahan air (water ressistant). Sehingga residunya akan terus ada di muka kamu hingga malam. Ini semacam skincare, tapi menyisahkan residu seperti make up. Jadi, ingat buat double cleansing yah... Yang ringan seperti micellar water lalu cuci muka pakai sabun cuci muka biasa juga udah cukup.

      4.       Ketahanan
      Spf dari sunscreen ini mencapai spf 50+, sehingga kita tidak perlu sering-sering buat mengaplikasikan ulang. Nilai plusnya lagi, sunscreen ini tidak membuat kulit berminyak sebanyak apapun kau gunakan. Jadi menurutku emang cocok banget dipakai untuk mahasiswa atau pelajar yang memang tidak ada waktu buat touch up sepanjang waktu.

Repurchase? Sebenarnya Yes. Tapi seperti yang aku bilang, aku pengen nyobain yang varian lain dulu
Rate = 7,5/10 (jujur, awalnya aku ngasih nilai 9/10. Tapi belakangan ini aku agak sibuk sehingga waktu make up di pagi hari harus aku kurangi yang menyebabkan aku dengan terpaksa langsung ngolesin sunscreennya di muka aku tanpa sponge. Dan aku betul-betul baru ngerasain dampak whitecast yang luar biasa nampak ketika pakai sunscreen ini tanpa sponge. Jadi aku kurang recommend ke orang yang tiap pagi gak punya banyak waktu buat make up)

No comments:

Post a Comment