Friday, March 14, 2014

Sinopsis Cunning SIngle Lady Ep 5

Setelah mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada Na Ae Ra, Cha Jung Woo memikirkan

kembali perbuatannya di dalam mobil. Sementara itu, Na Ae Ra yang marah pun minum-minum dan bertemua dengan Gook Seung Hyun. Saat mereka minum, Na Ae Ra tidak sengaja melihat pria yang mengambil id cardnya dulu. Mereka pun berhasil menangkap penjahat itu.
Atas jasa mereka menyelamatkan perusahaan dari bahay, mereka berdua diberikan penghargaan dan makan malam dengan CEO, yaitu Cha Jung Woo dan Direktur Gook Yeo Jin.
“Jika kalian melakukan itu karena ingin menyelamatkan perusahaan, tentu saja kami harus memberikan penghargaan kepada kalian. Melihat itu merupakan masalah keamanan data, saya merasa bersalah karena kami harus mengatasinya secara diam-diam.” Ujar direktur Gook Yeo Jin.
“Tidak. Bagi saya, fakta bahwa saya merupakan bantuan kecil untuk perusahaan membuat saya bahagia” kata Na Ae Ra merendah.
“Sebenarnya, data klien adalah hal terpenting di perusahaan. Karena kalian telah mencegahnya untuk tersebar, bagaimana pun saya akan memberikan kalian balasan.” Kata Direktur lagi. Mendengar perkataan direktur tadi, Cha Jung Woo kaget dan merasa tidak nyaman mendengar Na Ae Ra terus dipuji.
“Dari pada menyebutnya hanya perbuatan Na Ae Ri,…”
“Untuk mengingatkanmu, aku hanya membantu. Na Ae Ri lah yang pertama mengenali orang itu” potong Seung Hyun.
“Tapi bukankah masalah ini dimulai saat Na Ae Ri menghilangkan id cardnya?” Tanya Cha Jung Woo tidak mau kalah.
“Dia tidak menghilangkannya, tapi di curi” bela Direktur Gook lagi. “Ah, bukannya anda yang memenangkan makan malam bersama CEO waktu itu?” Tanya Direktur Gook kepada Na Ae Ri.
“Iya, waktu itu CEO sangatlah baik kepadaku. Saya betul-betul terharu. Dia mengajakku ke suatu tempat yang bagus.” Jawab Na Ae Ra yang sebenarnya menyinggung Cha Jung Woo.
“Kamu juga bisa melakukan hal seperti itu?” Tanya direktur kaget. “Wuah.. aku cemburu”
“Yah.. itukan hari istimewa. Jelas saja saya harus melakukan yang terbaik” kata Cha Jung Woo salah tingkah. Tiba-tiba direktur Gook mempunyai tamu dan harus meninggalkan mereka untuk sementara. Di saat yang sama, Sung Hyun pun minta izin untuk ke kamar kecil sebentar. Maka tinggallah mereka berdua.
                Sesaat setelah mereka tinggal berdua, ekspresi keduanya pun langsung berubah. “Manusia sialan. Jahat. Terkutuk” sumpah-sumpah terlontar dari Na Ae Ra untuk Cha Jung Woo membuka percakapan mereka.
“Itu.. alas an kenapa aku membawa mu ke rumah itu malam itu, aku tidak bermaksud untuk pergi sejauh itu”
“hah..” Na Ae Ra tertawa miris. “Tidak bermaksud melakukannya? Tapi yang ku lihat kau seperti sudah berlatih mengucapkannya berulang kali.” Singgung Na Ae Ra. Kemudian teringat kata-kata Cha Jung Woo malam itu yang sangat tajam.
“Hei! Kamulah yang mengatakannya lebih dulu!” balas Cha Jung Woo. Teringat kata-kata yang pernah diucapkan Na Ae Ra dulu.
“Wuah.. CEO lebih kurang kerjaan dari yang ku bayangkan. Kamu bahkan melihat itu?”
“Kamu masuk di perusahaan ku. Apa motive mu?”
“Saya datang, supaya saya bisa makan dan hidup. Kamu bertingkah seperti itu, tapi ku rasa kamu tidak nyaman melihatku.”
“Apakah kamu butuh uang lebih?”
“Apakah orang yang memiliki sedikit uang terlihat tidak apa-apa bagimu yang sekarang menghasilkan banyak uang?”
“Siapa yang menertawakan orang yang lemah dan miskin?” Tanya Cha Jung Woo menyinggung Na Ae Ra. “Apakah kamu punya hak mengatakan itu?!?”
“Kamulah yang meninggalkan rumah tannga kepadaku, yang lemah dan miskin” kata Na Ae Ra tidak mau kalah.
“Hah!! Lupakan, apa yang kamu mau?”
“Apa yang ku mau? Apa yang ku mau adalah untuk tinggal dikehisupanmu dan mengganggu mu selamanya!”
“Aku rasa kamu tidak tahu, aku bisa memecatmu hanya dengan satu kata”
“tidak dewasa, kekanakan! Berhenti bermain-main. Aku penyelamat hidupmu, sialan”
“Apa? Sialan??” Cha Jung Woo kehabisan akal mendengar Na Ae Ra berkata seperti itu. Saat baru ingin membalas, direktur kemudian kembali. Dan Cha Jung Woo pun hanya tertawa pasrah tidak percaya apa yang baru dikatakan Na Ae Ra kepadanya. Cha Jung Woo pun menyerah dan meminta izin untuk ke kamar kecil.
 Di kamar kecil Cha Jung Woo bertemu dengan Seung Hyun. “Hyung, nanti kalau masa magang sudah berakhir, kamu akan memecatku apapun yang terjadi! Itulah penghargaan yang ku inginkan.” kata Seung



Hyun memohon kepada Jung Woo.
“Bagaimana kau bisa minum dengan Na Ae Ra?” Tanya Jung Woo penasaran.
“Yah… ada cerita dibelakang itu.” Jawab Seung Hyun sok misterius.
“Cerita apa? Apa kamu berkeliaran membuat cerita denga semabarang wanita? Cerita apa?!” Jung Woo tiba-tiba marah.
“I.. itu tidak banyak. Dia memungut scraf ku yang terjatuh. Tunggu, kenapa hyung tiba-tiba marah?”
“Jangan membuat scandal di dalam perusahaan. Aku memperingati mu.” Setelah mengatakan itu Jung Woo mencuci tangan dan membenturkan kepalanya di tembok depresi.
                Sepulang di rumah, Cha Jung Woo hanya bisa terbaring bertanya-tanya apa yang harus dia lakukan. “Sekarang apa yang hyung akan lakukan?” Tanya sekretarisnya.
“Hei! Stop bertanya kepadaku pertanyaan yang sama. Kalau aku tau, buat apa aku disini seperti ini?”
“Kamu harusnya tidak membiarkan wanita seperti itu masuk di perusahaan mu!”
“Aku menyesali itu juga” jawab Jung Woo lemah. “Ah, ini tidak akan terjadi kalau kamu tidak menonton acara kencan itu!!” Kata Jung Woo kemballi marah dan menyalahkan sekretarisnya.
“Lagi, lagi, kamu selalu menyalahkan ku disaat seperti ini. Apa aku yang memberinya pekerjaan? Kamu yang melakukannya!!” balas sekretarisnya tidak mau kalah.
“Ah… aku harusnya tidak pergi ke kantor polisi. Kami harusnya tidak bertemu lagi.” Kata Jung Woo menyesal.
                Sementara itu di rumah Na Ae Ra, temannya kaget karena ia akan kembali ke perusahaan itu. “Apa kamu tidak mempunyai harga diri? Kamu akan kembali setelah Jung Woo memperlakukan mu seperti itu?”
“Game ini belum berakhir. Permainan sesungguhnya baru akan dimulai.” Jawab Na Ae Ra dengan tatapan licik.
“Apa yang kamu bicarakan?”
“Aku tidak bisa berakhir seperti ini. Sebanyak air mata yang telah aku teteskan, aku harus membuatnya meneteskan sebanyak itu juga.”
“Hah.. Tapi kamu sudah mengundurkan diri! Apa yang akan kamu lakukan tentang itu??”
“Pengunduran… hah?!? Betul juga…”
                Keesokan harinya, Na Ae Ra buru-buru ke kantornya dan mencari surat pengunduran dirinya. Tapi surat itu sudah tidak ada di meja kepala bagian. Na Ae Ra mulai panik. Tiba-tiba seseorang mengulurkan surat itu di depannya. “Apa kamu mencari ini?” Tanya orang itu yang ternyata Gook Seung Hyun.
“Dari kamu mendapatkan itu?” Tanya Na Ae Ra kaget sambil mengambil kembali surat itu.
“Kenapa kamu ingin keluar?”
“Jangan terlalu mencampuri urusan orang lain!”
“Itu jatuh di lantai.” Kata Seung Hyun menjelaskan dimana ia mendapatkan surat itu. Na Ae Ra pun pergi dengan lega. Setelah Na Ae Ra pergi, Seung Hyun pun mengingat kembali saat kemarin ia ingin mengumpulkan laporan di meja kepala bagian, ia melihat surat itu. Tanpa piker panjang, dia mengambil surat itu. Rupanya itu merupakan keputusan yang tepat, pikirnya.
                Di rumah Seung Hyun, ayahnya sekretarisnya membicarakan Seung Hyun yang berhasil menyelamatkan perusahaan. Sementara direktur Gook Yeo Jin datang.
“Apa kamu pergi menemui presdir Jang di Ulsan?” Tanya ayahnya tiba-tiba.
“Kali ini, ayah kau pengecut.” Jawab Yeo Jin dingin.
“Mengganggu pekerjaan CEO Cha seperti itu, lebih baik kau tidak melakukannya lagi.”
“Kau tidak akan memenangkan seseorang hanya memperlakukan mereka dengan baik.”
“Memenangkan seseorang? Karena kau adalah seseorang yang bahkan tidak tau memenangkan hati keluarganya, aku tidak bisa mempercayaimu.”
“Apa yang kamu katakana?!? Sekarang kamu tahu sedikit tentang bisnis….”
“Kamu harusnya sadar. Dengan menggunakan metodemu, kamu tidak akan mendapatkan apapun. Tidakkah kamu mengorbankan terlalu banyak untuk menyadari itu? Dan aku… juga kehilangan banyak hal.” Potong Yeo Jin. Ia kemudian teringat saat orang suruhan ayahnya mengejarnya saat ia baru menikah. Karena kejar-kejaran tersebut, suaminya itu pun meninggal.






No comments:

Post a Comment