Nah, Choi Kang Chi yang diperankan oleh Lee Seung Gi inilah yang merupakan
makhluk setengah mitos, yang merupakan anak dari Wol Ryung, makhluk setengah
mitos dan Seo Hwa yang merupakan manusia. Perjalanan hidup Kang Chi di warnai
oleh Dam Wol Yeo yang di perankan
oleh Bae Suzy yang selalu membantunya, Park
Chung Jo yang dia cintai, dan berbagai masalah yang datang untuk dia hadapi.
Kejadian 20 tahun lalu terulang kembali. Akankah Kang Chi bisa menjadi manusia
seutuhnya? Atau berakhir seperti Ayahnya? Hmmm.. aku juga penasaran sama
jawabannya. Di postingan kali ini, aku bakal berbagi cerita ke kalian tentang SINOPSIS GU FAMILY BOOK EPISODE 9. Tapi
maap-maap ajah, aku nggak bisa posting dari episode 1. Soalnya, pr-prku masih
menggunung di atas meja. Maaf juga baru bisa tulis yang part 1-nya. Nanti part
2-nya pasti nyusul kok. Mohon pengertiannya yah…
Tae Seo yang sedang dalam pengaruh hipnotis,
mengira bahwa yang membunuh ayahnya adalah Kang Chi. Karena itu ketika Kang Chi
datang dihadapannya, dia langsung menusuk Kang Chi dengan pedangnya.
Semua orang terkejut melihat Tae
Seo yang menusuk perut Kang Chi tiba-tiba. “Tae Seo.. Kenapa?” Tanya Kang Chi
tidak percaya.
“Aku yang
harusnya bertanya. Kenapa kau melakukan hal itu? Kenapa kau membunuh ayahku
dengan mengerikan!?!” Tae Seo justru bertanya balik ke Kang Chi yang saat itu sudah
berlumuran darah dan berkata bahwa dia tidak akan pernah memaafkan Kang Chi,
kemudian menusukkan pedanganya lebih dalam di tubuh Kang Chi. Sedangkan Kang
Chi yang tidak bisa berbicara apa-apa lagi hanya bisa mencengkram baju Tae Seo.
Teo Seo dengan kejamnya mencabut pedang itu dari perut Kang Chi.
Kang Chi pun tersungkur ke
tanah. Saat Tae Seo kembali mencoba menghunuskan pedangnya ke Kang Chi, Wol Yeo
datang menghalangi dengan pedangnya. “letakkan pedangmu” perintah Wol Yeo.
“pertama, turunkan pedangmu dulu”
kata Wol Yeo tetap berusaha tenang.
Sementara itu di Choon Hwa Gwan, Chung Jo yang
meminum arak di depan gisaeng seniornya masih berkeras untuk dipanggil dengan
sebutan ‘Chung Jo’. Gisaeng tersebut marah dan mengancam Chung Jo. Tapi justru
Chung Jo bertanya “Apakah ini keelokan yang dimiliki gisaeng terbaik di Choon
Hwa Gwa?” Gisaeng tersebut sangat marah mendengar perkataan Chung Jo dan
menyirami Chung Jo dengan arak yang ada di hadapannya.
“kamu pasti sudah ingin mati. Kamu pasti tidak takut pada apapun.”
“aku sudah membuang harga diriku untuk
semangkuk bubur. Aku tidak punya harga diri untuk disimpan. Tentu saja aku juga
tidak punya rasa takut.” Jawab Chung Jo berusaha tenang. Gisaeng yang marah
tersebut melepaskan baju dan roknya kemudian melemparkannya ke Chung Jo.
Gisaeng lainnya pun melakukan hal yang sama.
“bukankah kamu bertanya keelokan
dan levelku? Sebelum itu, aku akan mengajarimu karena kau sudah lancing
kepadaku. Pertama, cuci dan keringkan semua baju dihadapanmu. Selesaikan besok
pagi.” Para gisaeng pun pergi meninggalkan Chung Jo.
Kembali
ke Tae Seo yang di tanyai oleh ayah Wol Yeo kenapa dia melakukan hal itu.
“Dia adalah
musuh yang membunuh ayahku. Membunuhnya seribu kalipun tidak cukup. Kenapa kau
malah melindunginya?!?” Tanya Tae Seo . Ayah Wol Yeo bingung dengan apa yang
dimaksud oleh Tae Seo. Gon kemudian menjelaskan sepertinya Tae Seo salah paham.
Karena yang membunuh tuan Park, ayah Tae Seo adalah salah satu pengawal Jo Gwan
Woong. Namun Tae Seo masih bersikeras bahwa dia melihat dengan matanya sendiri
Kang Chi yang membunuh ayahnya. Namun ketika ditanyai siapa saja yang ada
disana ketika ayahnya dibunuh, dia tidak bisa menjawabnya.
Ayah Wol Yeo pun yakin bahwa Tae Seo sedang
dibawah pengaruh hipnotis yang kuat. Menurutnya, Tae Seo mungkin diberi
hipnotis ketika sedang disiksa. Dan yang lebih parah, hipnotis itu diberikan
dibawah alam sadarnya, sahingga hanya bisa dihilangkan oleh yang
menghipnotisnya. Jika dia tidak menemukan orang yang menghipnotisnya, dia akan terus
mencoba membunuh Kang Chi sampai tujuannya tercapai.
Disaat yang sama, pendarahan pada
perut Kang Chi tidak bisa berhenti. Kemudian, teringat saat Kang Chi dan Tae
Seo bersama dulu.
“Apa mimpimu?” Tanya Tae Seo pada Kang Chi.
“Mimpi?” Kang Chi menghembuskan nafas sejenak, lalu melanjutkan. “Aku
tidak tau. Aku hanya ingin tuan park, Chung Jo, kau, ayah, dan semua anggota penginapan
untuk tinggal disini bersama untuk waktu yang lama. Bagaimana dengan kau?”
“Aku ingin menjadi seseorang seperti ayah.” Kata Tae Seo sambil
tersenyum. “Jadi, aku bisa mendapatkan pengakuan darinya.”
“kamu sudah mendaptkan pengakuan itu. Yang harus kamu lakukan sekarang
adalah menikah”
“apa yang kamu katakan..”
“kenapa kamu menolak semua lamaran itu? Apa kamu betul-betul takut
dengan perempuan?” Tanya Kang Chi penasaran.
“takut? Kenapa aku harus takut?”
“kalau begitu, apa kamu mempunyai orang yang kamu sukai?” Tanya kang Chi
jahil. Tae Seo hanya diam menanggapi pertanyaan Kang Chi tersebut, lalu
tersenyum. “oh.. pasti ada! siapa? Siapa?”
“hei, hei, jangan mencari tau terlalu banyak.” Kata Tae Seo berpura-pura
marah.
“oh.. kau tidak mau mengatakannya?” Kang Chi
mulai menggelitik Tae Seo. Mereka pun saling menggelitik satu sama lain. Saat itu
mereka sangat bahagia bersama-sama.
Waktu kembali ke masa sekarang.
Tae Seo masih berlutut di suatu ruangan untuk merenung. Diwaktu yang sama,
Chung Jo yang telah selesai mencuci baju-baju yang ditugaskan kepadanya merasa
puas. Namun, gisaeng-gisaeng lain datang menjatuhkan baju-baju tersebut ke
tanah dengan sengaja. Akhirnya Chung Jo terpaksa mengulangi mencuci baju-baju
tersebut. Kepala pelayan Choon Hwa Gwan yang mengetahui hal itu merasa kesal
dan memberitahukan hal itu kepada kepala gisaeng. Namun kepala gisaeng
menyuruhnya untuk tidak memedulikan hal itu.
“Hidup
tidak selalu manis, terkadang terasa pahit dan pedis juga. Dia harus merasakan
pengalaman itu dan menemukan jalan keluar sendiri untuk masalahnya.” Kata kepala
gisaeng dengan bijak.
Malam pun tiba, Wol Yeo yang khawatir dengan Kang Chi langsung
menanyai tabib yang merawat Kang Chi begitu keluar dari ruangan. Namun tabib
tersebut justru mengatakan bahwa darah Kang Chi tidak bisa berhenti keluar. Akan
sulit untuk Kang Chi bertahan sampai tengah malam jika pendarahannya tidak mau
berhenti.
Wol Yeo masuk ke kamar Kang Chi. Kemudian
dia melihat luka di tangan kanan Kang Chi. Lalu dia teringat bahwa Kang Chi terluka seperti itu
karena telah melindunginya dulu.
Wol Yeo melihat
gelang yang dipakai oleh Kang Chi dan teringat bahwa dulu ketika gelang
tersebut terlepas, luka di tubuh Kang Chi dapat sembuh dengan cepat. Saat Wol
Yeo mencoba melepas gelang itu, dia teringat perkataan pria tua yang
dijumpainya. Pria itu melarang Wol Yeo ikut campur dalam takdir Kang Chi.
“Apakah dia menjadi makhluk setengah mitos atau tidak,
jangan pernah ikut campur” kata pria itu memperingati dengan tegas.
“Bagimana bisa aku berbuat begitu sedangkan kami
mengenal satu sama lain? Apa lagi sekarang dia akan tinggal di tempatku”
“Perasaan akan
berubah antar manusia. Kamu mengerti maksud ku kan?”
“dia mengatakan dia ingin menjadi manusia. Aku ingin
membantunya. Jangan khawatir, dia
mengira aku pria. Aku hanya ingin membantunya sebgai teman.”
Pria tua itu menghembuskan
nafas berat sebelum menjawab, “baiklah, tapi maukah kau berjanji kepadaku? Bahwa
kau tidak akan berhubungan dengannya lebih dari pertemanan? Bahwa kau tidak
akan ikut campur masalah hidup dan matinya?”
Wol Yeo masih memandangi Kang Chi, ‘tapi kamu
tau, anak ini akan mati di depanku. Dan aku tidak bisa hanya duduk dan
menyaksikan dia mati.’ Batin Wol Yeo.
“maafkan aku, pak” kata Wol
Yeo kemudian mencabut gelang Kang Chi. Dengan ragu Wol Yeo memanggil Kang Chi.
Namun Kang Chi masih tidak bergerak. Wol Yeo membuka perban Kang Chi untuk
memastikan luka di perut Kang Chi sudah sembuh. Namun luka tersebut masih
terbuka. Wol Yeo mulai putus asa. Lalu muncul cahaya biru di sekitar Kang Chi. Cahaya
biru itu kemudian menyembuhkan
luka di tubuh Kang Chi.
Namun Kang Chi
kemudian bangun dalam bentuk monster dan menyerang Wol Yeo. Tanpa sengaja, Wol
Yeo menabrak lampu yang ada di sampingnya dan membuat lengannya berdarah. Dari
kejauhan, samar-samar Gon mendengar suara dari ruangan Kang Chi. Ia berlari
meninggalkan Tae Seo menuju Wol Yeo.
“Apa yang kamu lakukan kepadaku?” tanya Kang Chi dengan suara monster sambil
mencekik Wol Yeo. Kang Chi tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.
Apa yang akan di lakukan Kang Chi kepada Wol Yeo? Nantikan di part
selanjutnya yah… hehehe
No comments:
Post a Comment