Hi I’m back!!
Setelah selalu memposting konten yang kurang berfaedah, akhirnya aku memutuskan untuk menulis postingan ini. Aku
gak tahu apakah bakal ada seseorang yang baca postingan ini atau tidak, tapi
aku merasa sangat perlu untuk membuat postingan ini. Kenapa? Karena pengen ajah
*digebukin pembaca*. Gak, bercanda kok. Jadi aku punya adik yang sekarang kelas
XI. Terus adikku itu sudah mulai dapat pertanyaan-pertanyaan menyebalkan
seperti “rencana lanjut dimana?” atau “nanti kuliahnya mau ambil jurusan apa?”.
Akhirnya dia curhat ke aku, katanya dia juga masih bingung mau pilih jurusan
apa dan tanya ke aku “bagaimana kakak Ida tentukan jurusan yang dimau waktu
masih SMA dulu?”. Nah dari situ aku cerita deh pengalaman ku saat memilih
jurusan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menuliskan apa yang sudah aku
ceritakan itu di dalam blog ku hehehe.
Oke, itu tadi pengantarnya. Tapi
alasan utama aku mau buat tulisan mengenai cara memilih jurusan yang tepat saat
kuliah ini karena aku tahu bukan hanya adikku yang masih bingung memilih
jurusan saat kuliah nanti. Jangankan yang kelas XI, yang kelas XII pun mungkin
masih ada beberapa yang belum punya pilihan pasti. Nah, karena itu aku
memutuskan untuk membuat postingan ini. Tapi ini cuman berdasarkan pengalaman
pribadi loh! Jadi anggap ajah ini nasihat dari seseorang yang lebih tua(?). Ok, let’s check it out!
1. Kenali Diri Kamu
Ini
yang paling utama dan yang pertama harus kamu lakukan, kenali diri kamu. Percaya deh banyak orang-orang disekitar aku
merasa salah jurusan atau menyesal memilih jurusan yang dia tekuni sekarang.
Hal itu terjadi karena dia memilih jurusan yang berbeda dari minatnya. Atau
bisa saja dia baru sadar akan minatnya saat duduk di bangku kuliah. Lalu apa
yang harus kita lakukan? Pertama, tanya
diri kamu apa yang kamu sukai. Misal, mata pelajaran apa yang paling kamu
senangi di sekolah. Atau apa hal yang paling kamu sukai. Ada juga orang yang
memilih jurusan berdasarkan hobi. Intinya pilih beberapa hal yang paling kamu
sukai.
Yang
kedua, pikirkan hal apa saja yang kamu
kuasai atau kelebihanmu. Aku bakal blak blakan disini. Hal yang kedua ini
merupakan hal yang penting karena faktanya, kita tidak bisa hidup hanya
bermodalkan hal yang kita sukai. “Kak, tapi aku gak merasa punya kelebihan.
Jadi gimana dong?” Percaya deh, setiap oroang punya kelebihan masing-masing.
Pikirkan baik-baik kelebihan sekecil apapun yang kamu punya, hal-hal random
juga gak papa. Misal, kamu orangnya gampang bergaul, atau kamu orangnya
telaten, kamu orangnya pede kalau bicara depan umum, bahkan bisa saja kamu
bilang kelebihan kamu punya badan tinggi. Apa pun itu, coba pikirkan apa
kelebihan kamu sebenarnya.
Terakhir,
kaitkan hal yang kamu sukai dengan
kelebihanmu. Gonna admit that will be
a hardest thing to do. Seriusan, kadang apa yang kita sukai dan kelebihan
kita sama sekali gak cocok. Ini seperti main puzzle tau gak. Misal, kamu suka
pelajaran matematika tapi nilai bahasa inggris kamu selalu lebih tinggi. Kasus
itu betul-betul tragis tau gak. Lantas bagaimana kalau hal itu terjadi? Kamu
bisa lanjut dulu ke nomor dua.
2. Lihat Daftar Jurusan yang Ada
Seperti
judul poin di atas, selanjutnya cek jurusan apa saja yang tersedia di Indonesia
atau negara tempat kamu akan kuliah. Setelah itu kaitkan kesimpulan yang kamu dapat dari nomor satu dengan daftar jurusan yang
ada. Aku ambil contoh yang paling dasar. Misal kamu suka tanaman, terus
nilai biologi kamu juga tinggi. Langsung tertebak kan jurusan apa yang cocok?
Yap, kamu bisa memilih jurusan biologi, kehutanan atau pertanian (Agribisnis,
Agronomi). Bagaimana seperti kasus di nomor satu terjadi? Hal yang kita sukai
dan kelebihan kita sama sekali gak cocok? Pertama kamu cari kelebihan kamu yang lain. Misal, kamu suka pelajaran
matematika walaupun nilai bahasa inggris kamu lebih tinggi, kamu punya
kelebihan lain yaitu pandai menerangkan sesuatu. Kamu bisa pilih alternatif
jurusan pendidikan matematika. Bagaimana jika sedemikian rupa kamu mencocokkan
tapi gak ada yang cocok? Langkah satu-satunya, kamu harus memilih antara hal yang kamu sukai atau kuasai. Itu betul-betul
alternatif terkahir, tapi pada akhirnya life
is a choice, right? Kesimpulan yang kamu dapat dari nomor dua berupa daftar
jurusan yang akan menjadi opsi kamu saat kuliah nanti.
3. Konsultasikan Pilihan Kamu dengan
Orang yang Lebih Tua
Oke,
ini hal yang penting pake banget. Terus kenapa aku tempatkan diurutan ketiga?
Karena aku mau kalian kenali diri kalian dulu, tau betul apa yang kalian mau
baru konsultasikan ke orang yang lebih tua. Aku gak batasin orang yang lebih
tua itu siapa saja. Bisa kakak, sepupu, senior, guru, bahkan orang tua. penting
adalah orang tersebut lebih tua, dapat kalian percaya sarannya, dan pernah atau
sedang kuliah. Orang tua merupakan opsi terakhir untuk konsultasi karena itu
berlaku hanya untuk kalian yang memiliki orang tua dengna pemikiran terbuka dan
tidak memaksakan kehendaknya terhadap pilihan jurusan kamu. Inti dari poin
ketiga ini adalah kalian mempersempit pilihan jurusan yang akan kamu piih.
Selalu ingat, jangan pernah merasa kalian sudah cukup dewasa
untuk memilih masa depan sendiri. Coba
tanya senior, guru atau kakak kamu kuliah itu seperti apa? Susah tidak masuk
jurusan itu? Universitas apa saja yang memiliki jurusan tersebut? Dan berapa
kira-kira peluang kamu memasuki jurusan tersebut? Jangan lupa juga tanyakan
peluang kerja lulusan jurusan itu apa saja? Setelah dapat saran dan kamu sudah
mantap dengan pilihan kamu, baru lanjutkan ke poin berikutnya.
4. Tetapkan Pilihan
Setelah
melalui proses yang ribet di atas, tiba saatnya kamu menentukan pilihan. Di
tahap ini, kamu sudah harus menentukan jurusan prioritas kamu dan universitas
apa yang hendak kamu daftari. Yakinkan diri kamu bahwa pilihan kamu sudah
mantap dengan pilihan kamu dan insyaallah pilihan terbaik.
5. Bicarakan Pilihan Kamu dengan Orang
Tua
Ini
berlaku hanya untuk yang saat konsultasi mengenai pilihan jurusan tidak
konsultasi sama sekali dengan orang tuanya. Kadang ironis sih, orang-orang
terdekat kita justru yang paling terkahir tau akan pilihan kita. Aku tau betul
hal itu karena aku dulu juga begitu. Kita cenderung lebih nyaman menceritakan
masalah pilihan jurusan dengan orang lain karena orang tua biasanya memaksakan
pilihan jurusan kita. Lalu bagaimana jika hal tersebut terjadi? Tenang, jangan
kalah sebelum berperang! Perlahan sampaikan
kepada mereka mengenai jurusan
pilihan kamu, bilang “Ayah, Ibu, nanti aku kuliah mau masuk jurusan..... di
universitas .......”. Ada banyak kemungkinan yang terjadi setelah kamu
sampaikan itu. Pertama, kemungkinan yang paling diidamkan yaitu mereka langsung
setuju dengan pilihan kamu. Kedua, mereka setuju dengan pilihan jurusan kamu
tapi tidak setuju dengan universitas pilihan kamu. Jika hal itu terjadi, kamu
tinggal diskusikan ulang dengan orang tua mu alternatif universitas lain yang
kamu siapkan. Masalah muncul kalau kemungkinan ketiga, ortu kamu tidak setuju
dengan jurusan pilihan kamu yang terjadi.
Apa
yang kamu harus lakukan kalau kamu sudah mantap dengan pilihan jurusan kamu eh,
pas ngasih tau ortu ditolak mentah-mentah? Ganti ortu ajah sana *digebukin
massal sama pembaca* hahaha. Kalau hal itu terjadi, hal pertama yang kalian
harus lakukan adalah tetap tenang.
Banyak dari kenalan aku akhirnya tidak berhasil membujuk kedua orang tuanya
saat memilih jurusan yang dia mau karena keburu kebawa emosi pas ditolak.
Ingat, kalau kalian kepancing emosi, ortu kalian bakal semakin murka. Coba bayangkan kalian di posisi mereka.
Kebanyakan orang tua memiliki ekspektasi anaknya mau jadi apa kelak. Mereka
sepenuhnya punya hak atas itu. Ingat, mereka yang membesarkan kamu dari kecil
sehingga wajar jika mereka merasa paling paham apa yang terbaik buat kamu. Tapi
ironisnya, mereka tidak tau bahwa ekspektasi itu yang justru mungkin akan
menjerumskan anaknya sendiri ke pilihan yang salah. Jadi, jelaskan secara
detail mengapa kamu memutuskan untuk memilih jurusan tersebut. Yakinkan mereka
bahwa jurusan tersebut pilihan terbaik buat kamu. Perlihatkan kepada mereka kesungguhan
kamu dalam mengambil jurusan itu. Kemudian, beri waktu untuk ortu kamu berpikir mengenai hal yang telah kamu
sampaikan. Setelah itu, kita kembali dengan dua kemungkinan. Mereka telah
menerima atau tetap menolak. Tidak banyak kasus orang tua yang masih menolak
keinginan anaknya setelah diajak bicara dari hati ke hati. Tapi jika ada, terus
yakinkan mereka. Jangan pernah menyerah.
Tekankan kepada mereka bahwa kamu sudah memikirkan pilihan kamu matang-matang
dan kamu juga berhak menentukan masa
depan kamu sendiri. Percaya deh, melihat kegigihan kamu pasti orang tua
kamu akan luluh dengan sendirinya. Seperti yang orang bilang, “tidak ada orang
tua yang bisa menang dari anaknya”.
6. Jangan Dengarkan Pendapat Orang
Lain!
Kamu
sudah konsultasikan ke orang-orang yang lebih tua mengenai pilihan jurusan
kamu, kamu sudah mantap dengan pilihmu, ditambah lagi orang tua sudah merestui.
Mungkin kamu berpikir, hidupmu sudah tenang sekarang *tidak semudah itu ferguso
hohoho*. Kamu pikir meyakinkan orang tua adalah hal yang paling sulit? Kamu
salah! Hal yang paling sulit dilakukan adalah mengabaikan hal-hal negatif dari
orang-orang disekitar kamu. “Kamu mau masuk teknik mesin? Tapi kamu kan cewek” “Kamu
mau ambil FSRD di ITB? Gambar kamu bagus sih, tapi memang kamu percaya diri
bisa masuk? Mending pilih univ lain deh.” “Kamu kan pintar, kok mau masuk PGSD?”
dan komentar yang paling sering aku dapat dulu adalah “Ida pilihannya
Pendidikan Matematika yah? Kenapa bukan Matematika murni? Kamu memang mau jadi
guru? Padahal masih banyak jurusan lain loh” . Seriusan, komentar-komentar
seperti itu kadang bikin risih tau gak. Memang mereka pikir punya hak apa
bicara seperti itu? Tapi percayalah, ucapan punya kekuatan yang kuat. Kamu tau
ucapan mereka itu salah, tapi jika ditanyakan secara terus menerus akan membuat
kamu kembali bertanya-tanya ke diri kamu “Apa pilihan ku sudah tepat?”. Jika
hal itu terjadi, ingat kembali apa saja yang telah kamu lakukan sehingga sampai
di pilihan itu. Ingat, kalau kamu goyah
berarti kamu harus memilih dari awal lagi.
Nah,
itu dia keenam langkah yang kamu lakukan gar memilih jurusan yang tepat saat
kuliah. Mungkin ada yang nanya, “Kak apa sih yang menentukan pilihan kita sudah
tepat atau belum?” Jawabannya, kamu tidak akan tahu sekarang. Tapi nanti, ketika
kalian sudah menjalaninya sendiri. Jika kamu
senang dengan apa yang kamu lakukan sekarang, berarti pilihan kamu sudah tepat.
Ingat, tes masuk universitas tidak semudah itu. Jadi jangan biarkan pikiran “bisa
tes lagi tahun depan” membuat kalian memilih jurusan secara serampangan. Segitu
dulu dari aku, good luck guys!!
No comments:
Post a Comment