Friday, November 23, 2018

Cara Memilih Jurusan yang Tepat Saat Kuliah

    Hi I’m back!! Setelah selalu memposting konten yang kurang berfaedah, akhirnya aku memutuskan untuk menulis postingan ini. Aku gak tahu apakah bakal ada seseorang yang baca postingan ini atau tidak, tapi aku merasa sangat perlu untuk membuat postingan ini. Kenapa? Karena pengen ajah *digebukin pembaca*. Gak, bercanda kok. Jadi aku punya adik yang sekarang kelas XI. Terus adikku itu sudah mulai dapat pertanyaan-pertanyaan menyebalkan seperti “rencana lanjut dimana?” atau “nanti kuliahnya mau ambil jurusan apa?”. Akhirnya dia curhat ke aku, katanya dia juga masih bingung mau pilih jurusan apa dan tanya ke aku “bagaimana kakak Ida tentukan jurusan yang dimau waktu masih SMA dulu?”. Nah dari situ aku cerita deh pengalaman ku saat memilih jurusan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menuliskan apa yang sudah aku ceritakan itu di dalam blog ku hehehe.
       Oke, itu tadi pengantarnya. Tapi alasan utama aku mau buat tulisan mengenai cara memilih jurusan yang tepat saat kuliah ini karena aku tahu bukan hanya adikku yang masih bingung memilih jurusan saat kuliah nanti. Jangankan yang kelas XI, yang kelas XII pun mungkin masih ada beberapa yang belum punya pilihan pasti. Nah, karena itu aku memutuskan untuk membuat postingan ini. Tapi ini cuman berdasarkan pengalaman pribadi loh! Jadi anggap ajah ini nasihat dari seseorang yang lebih tua(?). Ok, let’s check it out!


1.      Kenali Diri Kamu
       Ini yang paling utama dan yang pertama harus kamu lakukan, kenali diri kamu. Percaya deh banyak orang-orang disekitar aku merasa salah jurusan atau menyesal memilih jurusan yang dia tekuni sekarang. Hal itu terjadi karena dia memilih jurusan yang berbeda dari minatnya. Atau bisa saja dia baru sadar akan minatnya saat duduk di bangku kuliah. Lalu apa yang harus kita lakukan? Pertama, tanya diri kamu apa yang kamu sukai. Misal, mata pelajaran apa yang paling kamu senangi di sekolah. Atau apa hal yang paling kamu sukai. Ada juga orang yang memilih jurusan berdasarkan hobi. Intinya pilih beberapa hal yang paling kamu sukai.
       Yang kedua, pikirkan hal apa saja yang kamu kuasai atau kelebihanmu. Aku bakal blak blakan disini. Hal yang kedua ini merupakan hal yang penting karena faktanya, kita tidak bisa hidup hanya bermodalkan hal yang kita sukai. “Kak, tapi aku gak merasa punya kelebihan. Jadi gimana dong?” Percaya deh, setiap oroang punya kelebihan masing-masing. Pikirkan baik-baik kelebihan sekecil apapun yang kamu punya, hal-hal random juga gak papa. Misal, kamu orangnya gampang bergaul, atau kamu orangnya telaten, kamu orangnya pede kalau bicara depan umum, bahkan bisa saja kamu bilang kelebihan kamu punya badan tinggi. Apa pun itu, coba pikirkan apa kelebihan kamu sebenarnya.
      Terakhir, kaitkan hal yang kamu sukai dengan kelebihanmu. Gonna admit that will be a hardest thing to do. Seriusan, kadang apa yang kita sukai dan kelebihan kita sama sekali gak cocok. Ini seperti main puzzle tau gak. Misal, kamu suka pelajaran matematika tapi nilai bahasa inggris kamu selalu lebih tinggi. Kasus itu betul-betul tragis tau gak. Lantas bagaimana kalau hal itu terjadi? Kamu bisa lanjut dulu ke nomor dua.

2.      Lihat Daftar Jurusan yang Ada
        Seperti judul poin di atas, selanjutnya cek jurusan apa saja yang tersedia di Indonesia atau negara tempat kamu akan kuliah. Setelah itu kaitkan kesimpulan yang kamu dapat dari nomor satu dengan daftar jurusan yang ada. Aku ambil contoh yang paling dasar. Misal kamu suka tanaman, terus nilai biologi kamu juga tinggi. Langsung tertebak kan jurusan apa yang cocok? Yap, kamu bisa memilih jurusan biologi, kehutanan atau pertanian (Agribisnis, Agronomi). Bagaimana seperti kasus di nomor satu terjadi? Hal yang kita sukai dan kelebihan kita sama sekali gak cocok? Pertama kamu cari kelebihan kamu yang lain. Misal, kamu suka pelajaran matematika walaupun nilai bahasa inggris kamu lebih tinggi, kamu punya kelebihan lain yaitu pandai menerangkan sesuatu. Kamu bisa pilih alternatif jurusan pendidikan matematika. Bagaimana jika sedemikian rupa kamu mencocokkan tapi gak ada yang cocok? Langkah satu-satunya, kamu harus memilih antara hal yang kamu sukai atau kuasai. Itu betul-betul alternatif terkahir, tapi pada akhirnya life is a choice, right? Kesimpulan yang kamu dapat dari nomor dua berupa daftar jurusan yang akan menjadi opsi kamu saat kuliah nanti.

3.      Konsultasikan Pilihan Kamu dengan Orang yang Lebih Tua
       Oke, ini hal yang penting pake banget. Terus kenapa aku tempatkan diurutan ketiga? Karena aku mau kalian kenali diri kalian dulu, tau betul apa yang kalian mau baru konsultasikan ke orang yang lebih tua. Aku gak batasin orang yang lebih tua itu siapa saja. Bisa kakak, sepupu, senior, guru, bahkan orang tua. penting adalah orang tersebut lebih tua, dapat kalian percaya sarannya, dan pernah atau sedang kuliah. Orang tua merupakan opsi terakhir untuk konsultasi karena itu berlaku hanya untuk kalian yang memiliki orang tua dengna pemikiran terbuka dan tidak memaksakan kehendaknya terhadap pilihan jurusan kamu. Inti dari poin ketiga ini adalah kalian mempersempit pilihan jurusan yang akan kamu piih. Selalu ingat, jangan  pernah merasa kalian sudah cukup dewasa untuk memilih masa depan sendiri. Coba tanya senior, guru atau kakak kamu kuliah itu seperti apa? Susah tidak masuk jurusan itu? Universitas apa saja yang memiliki jurusan tersebut? Dan berapa kira-kira peluang kamu memasuki jurusan tersebut? Jangan lupa juga tanyakan peluang kerja lulusan jurusan itu apa saja? Setelah dapat saran dan kamu sudah mantap dengan pilihan kamu, baru lanjutkan ke poin berikutnya.

4.      Tetapkan Pilihan
       Setelah melalui proses yang ribet di atas, tiba saatnya kamu menentukan pilihan. Di tahap ini, kamu sudah harus menentukan jurusan prioritas kamu dan universitas apa yang hendak kamu daftari. Yakinkan diri kamu bahwa pilihan kamu sudah mantap dengan pilihan kamu dan insyaallah pilihan terbaik.

5.      Bicarakan Pilihan Kamu dengan Orang Tua
       Ini berlaku hanya untuk yang saat konsultasi mengenai pilihan jurusan tidak konsultasi sama sekali dengan orang tuanya. Kadang ironis sih, orang-orang terdekat kita justru yang paling terkahir tau akan pilihan kita. Aku tau betul hal itu karena aku dulu juga begitu. Kita cenderung lebih nyaman menceritakan masalah pilihan jurusan dengan orang lain karena orang tua biasanya memaksakan pilihan jurusan kita. Lalu bagaimana jika hal tersebut terjadi? Tenang, jangan kalah sebelum berperang! Perlahan sampaikan kepada mereka mengenai jurusan pilihan kamu, bilang “Ayah, Ibu, nanti aku kuliah mau masuk jurusan..... di universitas .......”. Ada banyak kemungkinan yang terjadi setelah kamu sampaikan itu. Pertama, kemungkinan yang paling diidamkan yaitu mereka langsung setuju dengan pilihan kamu. Kedua, mereka setuju dengan pilihan jurusan kamu tapi tidak setuju dengan universitas pilihan kamu. Jika hal itu terjadi, kamu tinggal diskusikan ulang dengan orang tua mu alternatif universitas lain yang kamu siapkan. Masalah muncul kalau kemungkinan ketiga, ortu kamu tidak setuju dengan jurusan pilihan kamu yang terjadi.
         Apa yang kamu harus lakukan kalau kamu sudah mantap dengan pilihan jurusan kamu eh, pas ngasih tau ortu ditolak mentah-mentah? Ganti ortu ajah sana *digebukin massal sama pembaca* hahaha. Kalau hal itu terjadi, hal pertama yang kalian harus lakukan adalah tetap tenang. Banyak dari kenalan aku akhirnya tidak berhasil membujuk kedua orang tuanya saat memilih jurusan yang dia mau karena keburu kebawa emosi pas ditolak. Ingat, kalau kalian kepancing emosi, ortu kalian bakal semakin murka. Coba bayangkan kalian di posisi mereka. Kebanyakan orang tua memiliki ekspektasi anaknya mau jadi apa kelak. Mereka sepenuhnya punya hak atas itu. Ingat, mereka yang membesarkan kamu dari kecil sehingga wajar jika mereka merasa paling paham apa yang terbaik buat kamu. Tapi ironisnya, mereka tidak tau bahwa ekspektasi itu yang justru mungkin akan menjerumskan anaknya sendiri ke pilihan yang salah. Jadi, jelaskan secara detail mengapa kamu memutuskan untuk memilih jurusan tersebut. Yakinkan mereka bahwa jurusan tersebut pilihan terbaik buat kamu. Perlihatkan kepada mereka kesungguhan kamu dalam mengambil jurusan itu. Kemudian, beri waktu untuk ortu kamu berpikir mengenai hal yang telah kamu sampaikan. Setelah itu, kita kembali dengan dua kemungkinan. Mereka telah menerima atau tetap menolak. Tidak banyak kasus orang tua yang masih menolak keinginan anaknya setelah diajak bicara dari hati ke hati. Tapi jika ada, terus yakinkan mereka. Jangan pernah menyerah. Tekankan kepada mereka bahwa kamu sudah memikirkan pilihan kamu matang-matang dan kamu juga berhak menentukan masa depan kamu sendiri. Percaya deh, melihat kegigihan kamu pasti orang tua kamu akan luluh dengan sendirinya. Seperti yang orang bilang, “tidak ada orang tua yang bisa menang dari anaknya”.

6.      Jangan Dengarkan Pendapat Orang Lain!
       Kamu sudah konsultasikan ke orang-orang yang lebih tua mengenai pilihan jurusan kamu, kamu sudah mantap dengan pilihmu, ditambah lagi orang tua sudah merestui. Mungkin kamu berpikir, hidupmu sudah tenang sekarang *tidak semudah itu ferguso hohoho*. Kamu pikir meyakinkan orang tua adalah hal yang paling sulit? Kamu salah! Hal yang paling sulit dilakukan adalah mengabaikan hal-hal negatif dari orang-orang disekitar kamu. “Kamu mau masuk teknik mesin? Tapi kamu kan cewek” “Kamu mau ambil FSRD di ITB? Gambar kamu bagus sih, tapi memang kamu percaya diri bisa masuk? Mending pilih univ lain deh.” “Kamu kan pintar, kok mau masuk PGSD?” dan komentar yang paling sering aku dapat dulu adalah “Ida pilihannya Pendidikan Matematika yah? Kenapa bukan Matematika murni? Kamu memang mau jadi guru? Padahal masih banyak jurusan lain loh” . Seriusan, komentar-komentar seperti itu kadang bikin risih tau gak. Memang mereka pikir punya hak apa bicara seperti itu? Tapi percayalah, ucapan punya kekuatan yang kuat. Kamu tau ucapan mereka itu salah, tapi jika ditanyakan secara terus menerus akan membuat kamu kembali bertanya-tanya ke diri kamu “Apa pilihan ku sudah tepat?”. Jika hal itu terjadi, ingat kembali apa saja yang telah kamu lakukan sehingga sampai di pilihan itu. Ingat, kalau kamu goyah berarti kamu harus memilih dari awal lagi.

       Nah, itu dia keenam langkah yang kamu lakukan gar memilih jurusan yang tepat saat kuliah. Mungkin ada yang nanya, “Kak apa sih yang menentukan pilihan kita sudah tepat atau belum?” Jawabannya, kamu tidak akan tahu sekarang. Tapi nanti, ketika kalian sudah menjalaninya sendiri. Jika kamu senang dengan apa yang kamu lakukan sekarang, berarti pilihan kamu sudah tepat. Ingat, tes masuk universitas tidak semudah itu. Jadi jangan biarkan pikiran “bisa tes lagi tahun depan” membuat kalian memilih jurusan secara serampangan. Segitu dulu dari aku, good luck guys!!

No comments:

Post a Comment